Tuesday, January 18, 2011

Pemilik Orgen Tunggal Dianiaya

BANDARLAMPUNG-(NI ONLINE):DodiIrawan (27)korban penganiayaan berharap aparat Polsek Kedaton segera melakukan proses hukum dengan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku penganiayaan terhadap dirinya saat dirinya sedang ngejob di sebuah acara pernikahan di JL Nusantara, Kelurahan Labuhanratu, kedaton, Bandarlampung pada Minggu (16/1) sekitar pukul 17.30.WIB.

”kasus ini sudah saya laporkan ke Polsek Kedaton dnegan Nomor Laporan LP TBL/071/1/2011/LPG/RESTA Balam/Sektor Kedaton. Yang menerima laporan saya Bripka Lumban Gaol,” kata Dodi, Selasa (18/1).

Dibeberkan warga JL. Ryacudu Gg. Hasan I No 59 Kelurahan Harapanjaya, sukarame, Bandarlampung bahwa kejadian itu berawal dari keinginan tuan rumah yang ingin dirinya terus memainkan musik, padahal saat itu waktu sesuai perjanjian sudah habis.

”Pengeroyokan itu terjadi di rumah ibu Nurhasanah tempat acara pernikahan anaknya. Saat itu saya langsung dipukul dan dikeroyok oleh anggota keluarga karena saya tidak bersedia meneruskan untuk bermain musik. Yang mendatangi saya duluan yakni saudara Anwar baru yang lain ikut mengeroyok,” bebernya.

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka di bagian ditangan sebelah kanan, leher lecet akibat dicekek, pinggang baian belakang luka gores.”Semua anggota tubuh saya terasa sakit akibat pengeroyokan tersebut,” kata korban.

Korban yang juga pemilik orgen tunggal bernama Gema sound Sistem tersebut saat dikeroyok sebenarnya sudah dicoba untuk dilerai oleh kedua kru nya Sarmani dan Purnomo, namun tak ayal keduanya ikut dipukul.”Perkiraan saya ada sekitar sepuluh orang termasuk awalnya sang penganten juga ikut memanas-manasi suasana,” ujarnya.

Karena dalam keadaan panik dan terasa sakit dianiaya, korban akhirnya memutuskan lari meninggalkan kru dan peralatan orgen nya.”Kelaurga saya sudah emncoba untuk menunggu pihak pelaku mendatangi kami pada malam saat kejadian, tetapi mereka tidak muncul,” tutupnya. Elka

No comments:

Post a Comment