Thursday, April 28, 2011

LAMPUNG BASIS NEGARA ISLAM INDONESIA

LAMPUNG(Pos Kota)-Organisasi Negara Islam Indonesia (NII)di Provinsi Lampung ternyata masih eksis dan tetap melakukan kegiatannya secara sembunyi-sembunyi. Ditengarai, dengan amsih eksisnya NII di Lampung, maka provinsi Lampung dijadikan basis.
Salah satu mantan aktivis NII di Lampung saat ditemui mengatakan pola perekrutan kader masih dilakukan dengan cara lama seperti di zaman pendiri DI/TII (cikal bakal NII), Kartosuwiryo. "Beberapa pola umum yang dilakukan adalah lewat usrah atau pengajian," ujar aktivis tersebut, Rabu (27/4).
Dia mengatakan, untuk pelajar dan mahasiswa, pengaderan dilakukan melalui pesantren kilat. "Jadi tidak ada kelompok tertentu, misalnya, mahasiswa saja yang dijadikan tujuan basis pengaderan. Semua orang dari semua golongan, bisa dijadikan kader. Pusat pengaderan enggak mesti kampus. Kalau ada peluang bisa masuk (pengaderan), pasti masuk," kata dia.
Dikatakan dia, perekrut NII berpenampilan apa adanya dan tidak menunjukkan ciri-ciri yang khusus. "Rata-rata mereka (perkrut,red) malah kebanyakan tidak berjenggot, klimis seperti saya. Penampilan cara berpakaian pun biasa, ka ada kita kenal tipe-tipe seperti ini biasanya memakai celana yang menggantung, tapi ini tidak,” imbuhnya.
Diungkapkannya, bahwa dirinya yang merupakan pengikut Ustaz Ajengan Masduki itu menjelaskan NII terpecah menjadi beberapa faksi, dan masing-masing mengklaim paling benar. Pola yang dijalankan setiap faksi pun berbeda. Sumber itu menyebutkan ada faksi yang membolehkan merekrut dengan cara hipnosis. Ada juga faksi yang menggunakan cara-cara keras untuk mencapai tujuannya, seperti menggunakan teror bom. "Semua faksi ada di Lampung dan semua merekrut anggota baru. Lampung ini masih basis kuat kaderisasi NII," kata dia.
Ia melanjutkan perbedaan tajam antarfaksi nyaris menimbulkan konflik. Tetapi karena faksi yang satu tidak menyerang faksi yang lain, konflik tidak sampai menimbulkan kontak fisik. "Untung saja di Indonesia, orang-orang tidak boleh bawa senjata. Kalau boleh sudah saling tembak seperti di Afghanistan. Karena semua pimpinan faksi maunya jadi bos," katanya.
Terkait dengan keberadaan semua faksi melakukan perekrutan di Lampung, sumber itu menyebutkan nama beberapa orang. "Dari sejumlah fakta, beberapa orang Lampung jadi pelaku perampokan bersenjata di Medan. Mereka direkrut orang-orang dari semua faksi," kata dia.
Menurut dia, yang paling berperan dalam perekrutan itu bukanlah organisasi dari faksi-faksi itu. "Yang melakukan perekrutan adalah orang per orang. Satu orang bawa dua atau tiga, itu sudah cukup. Tidak perlu merekrut banyak orang. Dari satu atau dua yang direkrut ini kemudian merekrut orang lain lagi. Begitu pola itu seterusnya," ujarnya.
Terkait dengan bom buku dan bom Serpong, sumber itu menyebutkan pelakunya terkait dengan NII KW-9 pimpinan Panji Gumilang yang memiliki Pondok Pesantren Al-Zaytun. "Sekarang ini ada perubahan gerakan. Tadinya gerakan NII adalah commandement stelsel. Tetapi sekarang berubah menjadi ring stelsel. Ajengan Masduki menggunakan pola ring stelsel. Sedangkan Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar masing menggunakan pola commandement stelsel," ujarnya.
Lebih jauh dia mengatakan jika perubahan itu hanya pada pola gerakan. "Kalau tujuannya tetap sama, yakni mendirikan Negara Islam Indonesia. Yang beda ijtihadnya saja," kata dia.
Di Jakarta, Polda Metro Jaya sudah memetakan kantong-kantong NII dan sebagian besar berada di pinggiran Ibu kota. Selain itu, polisi pun sudah mengetahui modus kelompok bawah itu itu. "Seluruhnya sudah termonitor oleh kami. Modus-modusnya masih sama," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman kemarin.
Akar gerakan NII saat ini, katanya, masih serupa dengan generasi terdahulu, yakni merekrut anggota baru dengan tujuan mendirikan negara baru berbasis Islam. Untuk mencapai hal itu, berbagai jurus pun dilakukan, di antaranya penipuan.
Sejauh ini, Polda Metro Jaya telah menerima laporan orang hilang sebanyak 33 kasus sejak Januari-Maret 2011, tapi Polda belum menerima laporan pengaduan korban yang diculik NII.

KANTOR KPU TUBA DIBOBOL MALING

LAMPUNG(Pos Kota)-Sebanyak 600-700 buah dalam kotak suara milik yang berada di Gudang Komisi Pemilihan Umum Tulangbawang (KPU Tuba) digasak pencuri pada Selasa (26/4) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dari keterangan yang dihimpun, diduga kotak suara yang hiloang itu memiliki berat sekitar empat ton. Sampai kemarin malam, KPU Tuba pun telah melaporkan masalah ini ke KPU Lampung dan aparat kepolisian. Sebab, barang-barang tersebut sangat penting demi keberlangsungan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah pada 28 September 2011 mendatang di Kabupaten Mesuji dan Tuba Barat.
Sumber menyebutkan, pencuri beraksi saat, staf sekretariat KPU Tuba akan menginventarisasi jumlah kotak dan bilik suara yang akan dihibahkan ke KPU Tuba Barat dan Mesuji sekitar pukul 10.00 WIB.
Kejaidan ini membuat para staf ini kaget lantaran ketika sampai di gudang yang merupakan bekas kantor DPRD Tuba tersebut telah kosong. Rata-rata yang hilang merupakan bilik dan kotak suara yang terbuat dari aluminium.
Sumber juga mengatakan, , pelaku tampaknya memang membuat siapa pun yang melihat gudang dari luar tidak tahu. Karena mereka mengambil kotak dan bilik di bagian tengah gudang. Sehingga ketika dilihat dari luar seolah-oleh kotak dan bilik masih ada di dalamnya.
Total jumlah tempat pemungutan suara (TPS) tahun 2009 lalu sekitar 1.450. Karena itu setiap TPS berisi dua bilik dan satu kotak suara, sehingga jumlah bilik suara sekitar 3 ribu unit dan 1.450 kotak suara.
Sementara Ketua KPU Tuba M. Rozi, S.E. kemarin membenarkan bahwa bilik dan kotak suara di gudang yang merupakan bekas ruang-ruang komisi DPRD Tuba tersebut telah hilang. Namun, ia belum dapat memastikan berapa jumlah kotak dan bilik suara yang hilang itu karena tengah diinventarisasi oleh staf sekretariat.
’’Sekarang sedang kami hitung. Berapa yang hilang dan dari daerah mana saja, apakah Tuba Barat, Tuba, atau Mesuji, ataukah malah semuanya kurang,’’ terangnya.
Menindaklanjuti hal itu, KPU Lampung pun langsung meminta agar KPU Tuba menginventarisasi berapa jumlah bilik dan kotak suara yang hilang tersebut. Sebab menjelang pilkada, kotak dan bilik merupakan logistik terpenting setelah surat suara. ’’Saya bersama Pak Edwin dan Pak Firman pun telah ke sana,’’ ungkap Nanang Trenggono, anggota KPU Lampung, melalui ponselnya.
Sementara anggota KPU Lampung lainnya, Handi Mulya Ningsih, meminta agar sekretariat KPU Tuba membuka catatan berapa jumlah barang-barang yang ada di gudang tersebut, baik kotak maupun bilik suara. Sebab, menurutnya, KPU Tuba harus tahu apa saja logistik yang ada dan berapa yang disimpan dalam gudang itu.
’’Sebab, tugas KPU harus menjaga logistik. Mengapa bisa tidak ketahuan dan hingga kini berapa jumlahnya juga belum diketahui,’’ tukas Handi saat dikonfirmasi kemarin.
Dia berharap kotak dan bilik suara yang ada benar-benar diberi tanda khusus, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari saat pilkada berlangsung. ’’Nanti ada kotak suara ini dan ada pula kotak suara yang lainnya. Ini penting demi suksesnya pilkada,’’ tuturnya.
Dijelaskan akademisi dari Universitas Lampung ini, memang masih ada waktu jika KPU Tuba Barat atau Mesuji ingin mengadakan bilik dan kotak suara. Namun jika memang yang dari Tuba akan dihibahkan, tentu mengurangi biaya. Sehingga penggunaan anggaran dalam rangka pilkada dapat ditekan. ’’Upaya lainnya yaitu bisa meminjam kotak dan bilik dari kabupaten terdekat demi kelancaran proses pilkada mendatang,’’ paparnya kemarin.

ISTRI SELINGKUH, SUAMI LAPOR KE DEPKUMHAM

LAMPUNG( Pos Kota)-Johansyah,35, Warga Jalan Way Bunut, Kelurahan Yosorejo, Metro Timur, Lampung melaporkan oknum pegawai Lapas Way Hui, Bandarlampung, I Made Kiki Aryanto karena telah berselingkuh dengan istrinya Diana Lukita Sari ke Kantor Depkumham Provinsi Lampung, Kamis (28/4).
Johansyah mengatakan, dirinya memergoki istrinya itu telah bebrbuat mesum berdasarkan bukti foto yang ada dalam HP istrinya tersebut.
”Awalnya saya melihat keduanya berboncengan dengan motor dan langsung saya berhentikan. Saat itulah HP istri saya saya rampas dan menemukan bukti foto dia sedang terlihat mesra dengan oknum pegawai lapas itu,” kata Johansyah, Kamis (28/4).
Dia juga menceritakan bahwa pada Desem,ber 2010 silam, Lukita istrinya berpamitan untuk menginap di rumah orang tuanya di Pekalongan, Lampung Timur.”Setiap saya susul dia selalu menolak untuk pulang. Itu pun kalau pulang dia tidak mau menginap di rumah saya,” imbuhnya.
Johansyah yang seorang wioraswastawan itu akhirnya menaruh curiga sehingga dia menyelidiki apa penyebab istrinya itu bersikap demikian.Dirinya pun memang pernah mendengar dan memperoleh informasi kalau Lukita sering jalan berdua dengan oknum tersebut.”Awalnya saya tidak percaya klarena tidak melihat bukti dengan maa kepala sendiri,” tukasnya.
Bahkan, sampai orang tua I Made Kiki Aryanto, kata Johansyah, pernah mendatangi mertuanya dengan tujuan mencegah adanya hubungan terlarang diantara istrinya dengan oknum itu.
“Pada 20 April 2011 lalu, saya pernah mendatangi LP Way Hui untuk menenmui oknum itu, tapi ang bersangkutan tidak ada. Keterangan dari bagian kepegawaian di lapas itu mengatakan bahwa I Made memang sudah tidak pernah masuk kerja,” terangnya.
Atas ekjadian itu, Johansyah berharap agar pihak berwenang etrutama kantor Depkumham dapat memberhentikan okbum tersebut. Menurutnya, apa yang dialkukan oleh oknum itu sudah menjatuhkan martabat dan wibawa pegawai negeri sipil.

Wednesday, April 27, 2011

SAT NARKOBA POLRESTA BEKUK TERSANGKA SABU

LAMPUNG (Pos Kota)-Aparat Sat Narkoba Polresta Bandar Lampung membekuk Dedi Priyanto ,33, dan Rahmat Taufik,27, warga Jalan Cendana, Gang Kelapa Warna, Kecamatan Tanjung Senang, pada 21 April lalu.
Keduanya diduga sebagai bandar narkoba jenis sabu. Dari tangan keduanya, polisi menyita tiga bungkus kecil sabu seberat 10,34 gram.
Kasat Narkoba Polresta Bandar Lampung Kompol Saiful Wahyudi mengatakan, kedua tersangka merupakan target operasi (TO) yang diduga selama ini mengedarkan sabu di wilayah Tanjung Senang. Aparat menyamar sebagai pembeli saat menciduk Dedi dan Rahmat.

"Keduanya menawarkan beragam paket sabu. Mulai dari paket kecil seharga Rp 100 ribu, sampai paket besar seharga Rp 800 ribu," ujarnya, Kamis (28/4/2011).

Keduanya bakal dijerat pasal 114 ayat (2) dan pasal 112 ayat (2) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman 5-12 tahun penjara.
Sementara berdasarkan data hasil operasi narkoba Krakatau 2011 di wilayah Bandarlampung terjadi 24 kasus dengan target operasi (TO) sebanyak 11 orang dan non TO sebanyak 19 orang. Sedangkan untuk barang bukti terdiri dari ganja 65,54 gram, sabu-sabu 17,22 gram.

TERANGSANG FILM BLUE, TM CABULI ANAK KECIL

LAMPUNG (Pos Kota)-Akibat terpengaruh tontonan blue film TM ,20, warga Jalan Raya Kalianda Gg Kamboja Rt 12 LK 1 Kelurahan Srengsem Kecamatan Panjang nekat menggagahi anak dibawah umur . Akibatnya tersangka harus berurusan dengan pihak berwajib.

dengan cara merayu MK ,13, yang kediamannya masih berdekatan dengan pelaku.Pelaku sendiri ditangkap oleh Jajaran Polsek Panjang berkat laporan orangtua MK yang merasa curiga karena anaknya semalaman tidak pulang diajak dengan pelaku.Ketika dipaksa bercerita MK mengakui kepada orang tuanya bahwa diriya disetubuhi oleh pelaku sepanjang malam.

Kejadian ini sendiri terjadi pada tanggal (23/4) hari Sabtu pukul 02.00 WIB.Pelaku yang sebelumnya memang berpacaran dengan korban pada hari itu berjanjian bertemu didepan rumah korban.Kemudian pelaku mengajak korban untuk berjalan-jalan hingga akhirnya korban dicabuli dan disetubuhi pelaku dikediamannya.

TM ketika diwawancarai mengatakan dirinya tidak tahu kalo pacarnya itu masih dibawah umur.Karena tubuh pacarnya nampak sudah dewasa dan berisi.”Karena melihat tubuh pacar saya dan mengingat adegan di sebuah Blue Film akhirnya saya merayu korban untuk dapat berhubungan layaknya suami istri,”ujar Pelaku.

Saat ditanya barang bukti yang diamankan oleh Polsek Panjang apakah benar pakaian dalam yang dipakai oleh korban saat berhubungan? Pelaku menjawab bahwa pakaian dalam yang dikenakan memang milik MK ketika dirinya berhubungan suami istri dengan korban.

Polsek Panjang AKP Nuswanto ketika diwawancarai membenarkan bahwa pelaku telah dilaporkan orang tua korban,karena anaknya tidak pulang kerumah diajak pelaku semalaman.

”Dari laporan tersebut segera kami bergerak untuk menangkap pelaku yang masih beristirahat di rumahnya.Masalah ini sendiri masih didalami oleh Polsek Panjang dan dalam tahap penyidikan ,”ujarnya

Nuswanto juga menambahkan “ Pelaku semetara kita kenakan pasal 81 ayat 2 sub pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

TRUK FUSO NYUNGSEEEEEEEEEEP KE JURANG

LAMPUNG (Pos Kota)-Peristiwa nahas kembali terjadi di Jalan Ridwan Rais, Tanjungraya, Tanjungkarang Timur. Satu kendaraan truk jenis fuso dengan nomor polisi AE 8528 UB terperosok ke jurang sedalam 15 meter, tepat di perlintasan Gunung Camang. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.30 Wib kemarin (27/4).
Tragisnya, evakuasi kendaraan pengangkut sound system dari Banyumas Jawa Timur, menuju lapangan korpri Pemprov Lampung itu, baru bisa dilakukan sekitar pukul 11.30 Wib.
Ibnu Sudjono ,35, sopir dan satu rekannya Ambon Suratno ,32, warga Genteng, Banyuwangi Jawa Timur, sempat terperangkap beberapa jam dalam posisi kendaraan terbalik.
”Ya, beberapa jam kami sempat terdiam. Kepala saya sempat terbentur stir. Ndak bisa apa-apa lagi Mas, saya sempat menjerit minta tolong, setelah itu kondisi sempat tak sadar,” tutur Ibnu dengan logat Jawa-nya yang khas.
Sejumlah sound system yang diangkut seperti boks salon berukuran besar, berhamburan ke dalam sungai. Sementara kaca depan truk berwarna kuning dalam kondisi hancur. Kaca depan rontok, bak pengangkut rusak. ”Untung saja, nyawa saya masih selamat. Hanya kaki sempat keram,” terang pria berkepala plontos itu.
Insiden ini, sambung Ibu akibat jalan rusak, sementara perlintasan kondisi jalan menikung ditambah lagi tanjakan curam sementara ruas jalan tidak dilengkapi denhgan penerangan lampu jalan. ”Spontan saja mas, saya kelabakan. Beban berat, ditambah lagi rem truk tiba-tiba blong. Antisipasi tidak bisa dilakukan, ya untungnya nyawa saya masih selamat,” tutur Ibnu seraya menyesali nasibnya.
Kasatlantas Polresta Bandarlampung Kompol Abdul Waras mengaku baru mengetahu secara detai terkair peristiwa ini. ”Wah mas saya belum mendapat laporan dari anggota saya. Coba nanti saya cek dulu,” ujar mantan kasatreskrim Polresta Kota Metro itu.
Sementara ketika disinggung minimnya rambu jalan bahkan penerang yang cukup di kawasan lalu lintas itu, pria yang sempat duduk sebagai Kasatlantas Polresta Tulangbawang tersebut belum bersedia memberikan keterangan. ”Pokoknya nanti dulu lah, saya kordinasi dulu dengan anggota. Saya belum bisa bicara karena belum ada laporan,” terang Abdul Waras lewat sambungan telepon.

Tuesday, April 26, 2011

PULUHAN PELAJAR TAWURAN

LAMPUNG(Pos Kota)-Puluhan siswa SMP terlibat tawuran di lokasi karoke Mall Kartini pusat perbelanjaan modern di Jalan Kartini Bandarlampung, Selasa (26/4) sekitar pukul 14.00 WIB.Akibat kasi tawuran yang diduga karena masalah cowok ini, seorang siswa Bella, 15, terkena pukulan puluhan lawannya dari salah satu SMP negeri di Bandarlamnpung.

“Kejadiannya di Mall Kartini dan korbanya adik saya si Bella,” kata Adit,23 saat berada di Lapangan Saburai saat berusaha menennahkan adiknya yang tengah dikerumuni teman-temannya.

Aksi ini sempat akan berlanjut, namun insiden kali kedua hanya terjadi perang mulut saja. Pantauan di lokasi ada beberapa orang yang diduga masih kerabat dari lawan Bella yang tengah mengenakan seragam PNS.”Tadinya dia saya Tanya apa mau dilanjut masalah ini tapi tiba-tiba dia diam saat wartawan pada datan untuk meliput,” kata Adit.

Bella yangs aat itu menegnakan baju putih terusan nampak memegangi tulang pipi kirinya yang memar kemerahan akibat terkena pukulan oleh lawannya. Dsementara teman-temannya yang rata-rata perempuan tetap menunguinya mengantisipasi jika ada pihak lawan dating.

“Kasus ini akan kami laporkan ke Polresta Bandarlampung, tetapi kami akan visum dahulu ke rumah sakit,” imbuh Adit.

LIMA PELAKU PENGGELAPAN DIRINGKUS

LAMPUNG(Pos Kota)-Lima orang tersangka penggelapan triplek PT Andatu Pitwood berhasil diamankan pihak kepolisian Panjang. Penggelapan tersebut sudah terjadi lima kali sejak akhir Desember 2010 lalu.

Kelimanya yakni, tiga karyawan PT Andatu, Syamsul Bahri ,37, warga Ketibung, Lampung Selatan, Tamirin ,43, warga Srengsem, Panjang, dan Dovi ,29, warga Waykandis, Tanjungsenang. Sedangkan dua tersangka lainnya yakni, Djasingun 50, dan Ketut ,38, yang menjadi pembeli triplek tersebut.
Kapolsekta Panjang AKP Nuswanto mengatakan, penggelapan triplek sebanyak 60 lembar tersebut terungkap setelah adanya informasi kepada PT Andatu bahwa ada yang melebihkan hitungan barang berupa triplek. Begitu mendapatkan informasi tersebut, menurut Kapolsek, pada 18 April lalu pihaknya melakukan pengintaian terhadap salah satu truk Fuso warna merah bernomor polisi D-8208-AB yang sebelumnya memuat triplek dari PT Andatu, "Lalu ada informasi di daerah Bakauheuni ada sebuah truk Fuso yang sedang menurunkan muatan," kata dia.
Setelah dicek, ternyata benar truk tersebut baru saja memuat triplek dari PT Andatu. Setelah diperiksa, tambahnya, supir truk, Djasingun mengaku 60 lembar triplek yang diturunkan tersebut hendak dijual kepada Ketut seharga Rp. 20 ribu perlembarnya.
Ketut dan Djasingun kemudian dibawa ke Mapolsekta Panjang bersama barangbukti berupa truk Fuso warna merah bernomor polisi D-8208-AB, mobil Pikup Futura bernomor polisi BE-9823-DM milik Ketut, serta 60 lembar triplek.
Dari keterangan Djasingun, triplek-triplek tersebut dibeli dari tiga karyawan PT Andatu, Syamsul, Tamirin, dan Dovi seharga Rp. 12.500 perlembarnya. "Setelah pengembangan, kami mendapatkan nama ketiga karyawan tersebut sebagai penjualnya," kata dia.
Kelimanya kini ditahan di Mapolsekta Panjang dan terjerat pasal 374 KUHP tentang Penggelapan dan ancaman hukuman lima tahun penjara.

PELAKU CURAT DIBEKUK

LAMPUNG (Pos Kota)- Kurniawan,24, pelaku pencurian dengan kekerasan diamankan aparat polsekta Panjang, Bandarlampung, Senin (25/4)..Aparat Polsekta Panjang berhasil meringkus Kurniawan alias Marwan ,24, pelaku pencurian dengan kekerasan di Pelabuhan Panjang, Senin (25-4). Pelaku sempat buron ke Lahat, Sumatera Selatan selama enam bulan.

Kapolsekta Panjang AKP Nuswanto mengatakan, tersangka ditangkap di rumah salah satu kerabatnya di Gg. Nuri, Pidada, Panjang. "Ada info dari masyarakat yang mengatakan bahwa tersangka terlihat di rumah itu," kata dia. Begitu mendapat informasi, tambahnya, pihaknya segera menyelidiki dan menangkap tersangka.
Nuswanto menjelaskan, tersangka ditangkap karena terbukti melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan terhadap Erwin Rojali ,35, pada 10 November 2010 lalu di Jalan Yos Sudarso, di depan pelabuhan Panjang sekitar pukul 20.30.
Dari keterangan pihak kepolisian, pada saat kejadian korban sedang berbincang dengan seorang rekannya, lalu datang tersangka bersama Na yang kini masuk daftar pencaian orang (DPO). Tanpa banyak basa-basi, tersangka kemudian langsung merampas ponsel milik korban.
Setelah merampas ponsel, tersangka bahkan bermaksud untuk melarikan motor korban. Korban dengan sigap mematikan motor yang sudah dihidupkan dengan mencabut kunci motor, tetapi tersangka kemudian memukul bahu dan pipi korban. Tak hanya itu, Na juga memukul korban menggunakan kursi kayu sebanyak tiga kali ke kepala korban. "Setelah memukuli korban, keduanya kemudian lari ke dalam Pelabuhan Panjang," kata Nuswanto.
Akibat perbuatannya, tersangka kini ditahan di Mapolsek Panjang dan akan dijerat pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan ancaman penjara selama 12 tahun. "Kami masih mengembangkan perkara ini. Dan kami juga masih menyelidiki keberadaan tersangka Na yang kini DPO," pungkasnya.

Thursday, April 21, 2011

POLDA JAGA KETAT PERAYAAN PASKAH

LAMPUNG (NI ONLINE):Polda Lampung tidak mau kecolongan dalam peringatan paskah di Provinsi Lampung. Korps Bhayangkara itu dipastikan akan menjaga ketat pelaksanaan perayaan yang dilakukan oleh umat Kristiani tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, khusus untuk di kota Bandarlampung yang memiliki 42 gereja, jumlah personil yang diturunkan sebanyak 230 personil sementara di kota dan kabupaten lainnya, penjagaan diserahkan kepada masing-masing Polres yang disesuaikan dengan jumlah gereja yang ada.
”Pada beberapa gereja di kota Bandarlampung, kami juga menyiagakan Unit Gegana Satuan Brimobda Lampung. Nah, untuk di kota dan kabupaten, Polres-Polres sudah kami perintahkan juga untuk menjaga perayaan paskah ini,” ujar Kapolda Lampung Brigjen Pol. Sulistyo Ishak kepada wartawan di ruang Graha Jurnalis Mapolda Lampung kemarin (21/4).
Mantan Wakadivhumas Mabes Polri ini mengatakan, pihaknya menginginkan perayaan paskah berjalan dengan tertib dan kondusif, karenanya di dalam pelaksanaan perayaannya Polda Lampung menurunkan anggotanya untuk menjaga ketertibannya.
”Pengamanan kami lakukan dengan sistem terbuka dan tertutup, pengamanan juga dilakukan dengan bekerja sama dengan instansi terkait, dan tentunya juga kami menginginkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menjaga perayaan hari paskah ini,” paparnya.
Alumnus Akademi Kepolisian tahun 1978 ini menambahkan, pihaknya berharap Provinsi Lampung bisa tetap terus kondusif. ”Karena itu dalam penjagaan perayaan paskah nanti, jika perlu ada langkah penegakan hukum, ya akan kami lakukan. Yang jelas langkah-langkah deteksi dini akan di kedepankan, siapa pengemban deteksi dini? Ya, kita semua, bukan hanya polisi, wartawan dan masyarakat juga termasuk,” pungkasnya.

polda bentuk tim investigasi kasus penembakan warga

LAMPUNG (NI ONLINE):Polda Lampung membentuk tiga tim pencari fakta menindaklajuti kasus penembakan terhadap dua warga Anton,30, dan Sahab,45 dua warga Gunungbatin, Udik, Kecmatan Tulangbawang Udi, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung yang meninggal akibat bentrok dengan anggota polsek setempat pada Selasa (19-4) .

“Pertemuan ini sekedar update data seklaigus ada hal yang perlu diluruskan, pertama atas kejadian yg terjadi pada 19 April di polsek Tulangbawang Udik. Maka polda Lampung bentuk 3 tim tim menindaklajuti kasus tersebut,” kata Kapolda Lampung Brigjen Pol Dres Sulistyo Ishak di ruang Graha Jurnalis Mapolda, Kamis (21-4)

Tim pencari fakta tersebut jelas kapolda, terdiri dari tim yang dipimpin kabid Propam yakni untuk mengetahui sejauhmana kasus yg terjadi dari sisi profesionalisme yang harus ditampilkan.

Untuk tim kedua tim investigasi yaitu tim yang dibawah koordinasi Direkrimum yang kemudian diawali dengan olah tkp kembali dan yang ketiga tim pencari fakta dibawah pimpinan Irwasda dengan wakilnya Karo ops serta unsur yang lain..

“Tiga tim itu dibentuk untuk dapatkan fakta sebenarnya, kita inginkan simpangsiur informasi yang kita dapatkan dilapangan dengan sendirinya akan terjawab. Kita juga akan menghmpun masukan dari masyarakat.Kita tidak ingin kasus ini membuat polda tidak professional .
Mantan Wakadiv Humas Polri ini juga mengatakan seandainya ada hal-hal yg dianggap tdk professional, termasuk adanya ketentuan yang tidak sebgimana mestinya maka itulah itulah tugas tim investigasi untuk mencari data seakurat mungkin.

Dalam kasus ini, polda Lampung juga telah berkoordinasi dengan bersama forkompinda Tulangbawang Barat yang intinya terdapat kesepakatan bahwa hukum harus ditegakkan. Selain itu juga kondusifitas masyarakat harus dibangun,

”Kita tidak ingin hal serupa terulang. Kami harap partosipasi masyarakat dan instansi terkait dapat menciptakan situasi kondusif,” harap kapolda.Tim ini juga imbuh Sulistyo ditarget satu minggu harus sudah ada hasil sesuai dengan kebenaran materil. Tim ini tentunya harus di support.”Tim ini dijamin okjektifitasnya,” ujarnya
Diberitakan sebelumnya, seorang warga tewas ditembak polisi di arena pesta pernikahan di Kampung Gunungmenanti, Tumijajar, Tulangbawang Barat, Selasa (19-4) siang. Malam harinya, massa yang marah berusaha menyerang polsek. Dalam bentrokan, seorang warga kembali tewas tertembak.
Korban yang ditembak di arena pesta adalah Sahab (45), warga Gunungbatin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah. Ia meninggal dunia dalam perjalanan saat dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Bandarjaya, Terbanggibesar, Lampung Tengah. Sementara, warga yang tewas saat berusaha menyerang polsek adalah Anton, juga warga Gunungbatin Udik.
Sahab ditembak Aipda David, kanit Provos Polsek Tulangbawang Udik, di arena pesta. Menurut Pusat (40), adik sepupu Sahab, David menembak Sahab karena cemburu.
Di tengah pesta, ujar Pusat, Sahab menuju panggung dan bersalaman dengan seorang biduan. Tita-tiba, David menegur dan memarahi korban. "Saat itu sempat cekcok di atas panggung," ujar Pusat. Wahab kemudian turun dari panggung.
Namun, kata Pusat, David menyusul dan mengarahkan pistol ke arah korban. Saat itu juga terdengar suara tembakan. "Tembakan itu mengenai dada dan perut. Akibat banyak kehilangan darah, korban meninggal saat dibawa ke rumah rumah sakit," ujarnya.
Tetapi, sejumlah polisi mengatakan Sahab juga memegang senjata api saat di pesta. "Dia (Sahab, red) juga terlibat kasus narkoba dan masuk DPO (daftar pencarian orang) kasus curas," ujar seorang polisi.
Kematian Sahab menyulut kemarahan warga Gunungbatin Udik. Malam harinya, sekitar pukul 21.30, massa di antaranya dengan empat truk, sebuah minibus, puluhan sepeda motor berusaha mendatangi Mapolsek Tulangbawang Udik yang berada di Pasar Dayamurni.
Tetapi, seratusan petugas kepolisian sudah berjaga-jaga di perempatan, sekitar 20 meter dari Mapolsek, karena sebelumnya telah mendengar kabar warga bakal mendatangi Mapolsek.
Massa yang datang dihadang polisi. Mobil Suzuki Escudo BE-1085-T warna hitam yang berada paling depan mendekati polisi. Dari dalam mobil terdengar teriakan: serang....! Dan, terdengar suara tembakan dari mobil.
Polisi balas melepaskan tembakan. Mobil berusaha kabur tetapi gagal karena ban pecah akibat ditembak polisi. Para penumpangnya turun dan kabur. Massa yang di atas truk dan sepeda motor pun kabur menjauhi petugas. Saat itulah, petugas menemukan Anton tewas di dekat mobil Escudo. Dalam mobil, petugas juga menemukan sebuah senjata api rakitan.
Dalam kejadian itu, polisi juga menangkap dua warga berikut sebuah sepeda motor dan mobil Escuda. Di Mapolsek, juga tampak sebuah mobil milik wartawan yang kacanya dipecahkan massa.
Tak lama setelah massa mundur, polisi juga mendapat kabar bahwa Pos Lantas Kalimiring di Kampung Murnijaya, Kecamatan Tumijajar, sekitar 10 km dari Polsek Tulangbawang Udik, dibakar massa.

TUJUH WARGA DIRASUKI ARWAH

LAMPUNG (NI ONLINE): Tujuh warga kampung sawah kunyit RT 39 LK III kelurahan Bumi waras Telukbetung Selatan mengalami kesurupan masal. Warga menduga kesurupan itu disebabkan salah satu warga bernama Sisilia, 13, membuang bekas pembalut sembarangan. Akibatnya, arwah Susan yang sebelumnya pernah bersekolah di SMA PGRI 17 sekolah yang sama dengan Sisilia merasuki raganya.takuuuuuuuutt!!!

Menurut Ketua RT setempat Sohib Baharudin (60) kesurupan diduga diawali oleh Siswi PGRI 17 bernama Sisilia yang sedang kemah.

"Saat itu mereka sedang kemah dan Sisilia sedang datang bulan membuang pembalut di WC di kamar mandi yang sudah tidak terpakai di sekolahnya. Setelah itu Sisilia langsung menjerit-jerit," ujar Sohib,kamis (21/4/2011)

Setelah Sisili kata dia, berturut-turut kemudian Desi, Savitri, Ki Agus Ahmad Suwandi,Juwita,Safturi,Ito, serta Saptori, juga mengalami kesurupan.

"Saat ini kondisi mereka sudah mulai sadar, namun hanya Sisilia dan Desi yang kadang kerap menjerit-jerit," pungkasnya.
Sohib yang mengenakan baju koko warna putih itu juga mengatakan, kesurupan masal yang menimpa warganya diduga karena terdapat arwah siswa sekokah bernama Susan yang tewas beberapa tahun silam.

"Cerita guru, memang di sekitar WC sekolah SMP PGRI ada siswa bernama Susan tewas mengenaskan. Kejadian itu beberapa tahun silam," ujarnya, Kamis (21/4/2011).

Proses penyembuhan ketujuh orang warganya itu imbuh Sohib cukup memakan waktu sehingga dia bersama sejulmlah warga termasuk oranmg pintar harus bekerja keras mennagani satu persatu ketujuh orang itu,”Waah cape luar biasa mas, dari orang yang satu pindah ke yang lain. Belum lagi setelah selesai sadar satu orang, justru masih ada yang kumat lagi berulang-ulang,” imbuhnya.
Dalam hubungan komunikasi dengan arwah Susan diungkapkan Sohib, memang arwah itu mengatakan ada unsure tidaks senang terhadap salah satu warga yang terkena kesurupan tersebut.”Permintaan salah satu warga saya ini jangan diekspus karena dia malu,, tapi tidak apa-apa. Komunikasi dengan arwah Susan itu memang dia mengatakan hal yang tidak enak terhadap salah satu warga saya,” tutupnya.