Thursday, April 28, 2011

KANTOR KPU TUBA DIBOBOL MALING

LAMPUNG(Pos Kota)-Sebanyak 600-700 buah dalam kotak suara milik yang berada di Gudang Komisi Pemilihan Umum Tulangbawang (KPU Tuba) digasak pencuri pada Selasa (26/4) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dari keterangan yang dihimpun, diduga kotak suara yang hiloang itu memiliki berat sekitar empat ton. Sampai kemarin malam, KPU Tuba pun telah melaporkan masalah ini ke KPU Lampung dan aparat kepolisian. Sebab, barang-barang tersebut sangat penting demi keberlangsungan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah pada 28 September 2011 mendatang di Kabupaten Mesuji dan Tuba Barat.
Sumber menyebutkan, pencuri beraksi saat, staf sekretariat KPU Tuba akan menginventarisasi jumlah kotak dan bilik suara yang akan dihibahkan ke KPU Tuba Barat dan Mesuji sekitar pukul 10.00 WIB.
Kejaidan ini membuat para staf ini kaget lantaran ketika sampai di gudang yang merupakan bekas kantor DPRD Tuba tersebut telah kosong. Rata-rata yang hilang merupakan bilik dan kotak suara yang terbuat dari aluminium.
Sumber juga mengatakan, , pelaku tampaknya memang membuat siapa pun yang melihat gudang dari luar tidak tahu. Karena mereka mengambil kotak dan bilik di bagian tengah gudang. Sehingga ketika dilihat dari luar seolah-oleh kotak dan bilik masih ada di dalamnya.
Total jumlah tempat pemungutan suara (TPS) tahun 2009 lalu sekitar 1.450. Karena itu setiap TPS berisi dua bilik dan satu kotak suara, sehingga jumlah bilik suara sekitar 3 ribu unit dan 1.450 kotak suara.
Sementara Ketua KPU Tuba M. Rozi, S.E. kemarin membenarkan bahwa bilik dan kotak suara di gudang yang merupakan bekas ruang-ruang komisi DPRD Tuba tersebut telah hilang. Namun, ia belum dapat memastikan berapa jumlah kotak dan bilik suara yang hilang itu karena tengah diinventarisasi oleh staf sekretariat.
’’Sekarang sedang kami hitung. Berapa yang hilang dan dari daerah mana saja, apakah Tuba Barat, Tuba, atau Mesuji, ataukah malah semuanya kurang,’’ terangnya.
Menindaklanjuti hal itu, KPU Lampung pun langsung meminta agar KPU Tuba menginventarisasi berapa jumlah bilik dan kotak suara yang hilang tersebut. Sebab menjelang pilkada, kotak dan bilik merupakan logistik terpenting setelah surat suara. ’’Saya bersama Pak Edwin dan Pak Firman pun telah ke sana,’’ ungkap Nanang Trenggono, anggota KPU Lampung, melalui ponselnya.
Sementara anggota KPU Lampung lainnya, Handi Mulya Ningsih, meminta agar sekretariat KPU Tuba membuka catatan berapa jumlah barang-barang yang ada di gudang tersebut, baik kotak maupun bilik suara. Sebab, menurutnya, KPU Tuba harus tahu apa saja logistik yang ada dan berapa yang disimpan dalam gudang itu.
’’Sebab, tugas KPU harus menjaga logistik. Mengapa bisa tidak ketahuan dan hingga kini berapa jumlahnya juga belum diketahui,’’ tukas Handi saat dikonfirmasi kemarin.
Dia berharap kotak dan bilik suara yang ada benar-benar diberi tanda khusus, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari saat pilkada berlangsung. ’’Nanti ada kotak suara ini dan ada pula kotak suara yang lainnya. Ini penting demi suksesnya pilkada,’’ tuturnya.
Dijelaskan akademisi dari Universitas Lampung ini, memang masih ada waktu jika KPU Tuba Barat atau Mesuji ingin mengadakan bilik dan kotak suara. Namun jika memang yang dari Tuba akan dihibahkan, tentu mengurangi biaya. Sehingga penggunaan anggaran dalam rangka pilkada dapat ditekan. ’’Upaya lainnya yaitu bisa meminjam kotak dan bilik dari kabupaten terdekat demi kelancaran proses pilkada mendatang,’’ paparnya kemarin.

No comments:

Post a Comment