Friday, May 6, 2011

RAMPOK KEMBALI BERAKSI DI BANDARLAMPUNG

LAMPUNG (Pos Kota)-Hanya berselang beberapa hari perampokan di rumah Ibu dari artis Kiki Fatmala, kali ini kembali terjadi perampokan, yang menimpa rumah Mudri ,43, warga Jalan Durianpayung 2, Rt003/02, No. 3, LK I, Durianpayung, Tanjungkarang Pusat, kemarin (6/5) sekitar pukul 12.30.

Dari informasi yang dihimpun , pada saat kejadian situasi rumah sedang sepi, karena selain warga setempat sedang menunaikan sholat Jum'at, keluarga besar Murdi juga sedang berada di Hajimena, Natar, menghadiri pernikahan salah satu kerabatnya.

"Di rumah hanya ada pembantu kami, Kamsiah," kata Murdi.

Ketika sedang menjaga rumah tersebut, tiba-tiba datang seseorang yang tidak dikenal turun dari motor di depan rumah dan langsung menghampiri Kamsiah. Pelaku yang wajahnya tidak bisa dikenali karena masih memakai helm full-face tersebut kemudian tanpa basa-basi menyuruh Kamsiah untuk membeli rokok seraya memberikan uang sebesar Rp. 20 ribu.

"Saya tidak tahu wajahnya karena pakai helm dan jaket warna hijau," kata Kamsiah.

Karena bingung dan menyangka bahwa pelaku adalah salah satu kerabat majikannya, pembantu berusia 55 tahun tersebut itu pun menuruti perintah pelaku yang menyuruhnya membeli rokok.

Saat Kamsiah membeli rokok di warung yang berada tidak jauh dari rumah itulah, pelaku kemudian masuk ke dalam kamar dan membongkar lemari. Aksi perampokan berlangsung cepat. Pelaku yang hanya seorang diri mengambil kalung emas dengan berat 24 gram, serta tiga liontin berlian.

Ketika Kamsiah kembali, pelaku dengan terburu-buru mengambil satu bungkus rokok yang diserahkan kepada pelaku sambil berkata agar uang kembalian sebesar Rp. 9 ribu disimpan saja. "Dia bilang, ambil saja kembaliannya," katanya.
Kamsiah baru sadar bahwa rumah majikannya telah dirampok saat Murdi kembali dan melihat lemari pakaian sudah terbuka dan ketika diperiksa kalung serta tiga liontin berlian telah lenyap. Peristiwa perampokan ini kemudian dilaporkan oleh Murdi ke Polsekta Tanjungkarang Pusat.

POLDA TETAPKA DUA TERSANGKA PEREKRUT NII

LAMPUNG (Pos Kota)– EM,21, serta AP,20, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik direktorat rekrimum Polda Lampung dalam kasus penipuan dengan modus perekrutan anggota Negara Islam Indonesai (NII).Korban kedua tersangka ini adalah Buana Dwi Ariani ,18, dan Uci Ardika ,18, mahasiswi Politeknik Kesehatan (Politekkes) mengalami kerugian mencapai Rp 17 juta.
Kapolda Lampung Brigjen Sulistyo Ishak menjelaskan, pemeriksaan sementara tiga orang, Emi, Anggun, Kautsar (18), yang diduga perekrut anggota NII, yang diamankan bersama korbannya, Uci dan Buana Kamis (5/5), di Komplek Universitas Lampung, lebih mengara tindak pidana.
“Dari tiga orang yang diduga perekrut, dua Emi dan Anggun kita tetapkan tersangka. Kautsar belum cukup bukti ditetapkan tersangka. Karena unsur pidanannya sangat lemah,” kata Sulistyo, Jumat (6/5).
Menurut dia penentapan kedua tersangka yang berdomisili di Metro dan Lampung Timur. Karena perbuatan tersangka mengarah pidana penipuan. “Sementara pengungkapan kasus lebih kepada penipuan, tipu muslihat. Karena ada tindakan pelaku yang merugikan korban,” beber Sulistyo.
Terkait dugaan keterlibatan tersangka dengan jaringan NII, mantan Wakadiv Humas Mabes Polri ini mengaku,masih terlalu dini untuk mengarahkan kepada upaya perekrutan NII, meskipun modus yang dilakukan dan keterangan pelaku.
Meski demikian, Kapolda mengatakan pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut dan melakukan koordinasi dengan polda lain, mengingat modus yang dilakukan mirip dengan pola-pola perekrutan yang dilakukan NII.
Saat ini, Polda Lampung telah menetapkan dua tersangka terkait penangkapan tersebut, masing-masing berinisial AP dan EM. "Keduanya dijerat dengan pasal penipuan untuk sementara," kata dia.Sedangkan kedua korban kasus tersebut, masing-masing bernama Uci Andika dan Buana Dwi hingga saat ini masih dimintai keterangan di Polda Lampung.
Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa enam saksi selain kedua korban, yaitu orang tua Buana Dwi, Edi Santoso dan Relawati, serta kedua tersangka. Kapolda menegaskan, kedua tersangka itu mengaku berdomisili di Metro dan Lampung Timur, namun hal itu masih terlalu dini, karena keduanya menggunakan identitas palsu.
Kepolisian Daerah (Polda) Lampung memeriksa tiga warga yang diduga bertindak sebagai perekrut anggota baru kelompok Negara Islam Indonesia (NII) pada Kamis malam (5/5) namun satu diantaranya dilepaskan.

Tuesday, May 3, 2011

DUA TAHANAN POLSEK TKB KABUR

LAMPUNG (Pos Kota)-Jago merah melalap sebuah Gudang Toko Sepeda Sinar Negara, di Jalan Ikan Hiu nomor 9 Pesawahan Telukbetung Selatan. Kejadian yang mendapat perhatian ratusan warga dan pengemudi jalan terjadi, Selasa (3/5), sekitar pukul 11.30. WIB.
Pantauan di lokasi kebakaran, kepulan asap hitam terlihat membumbung tinggi dari daerah teluk betung sejak pukul 11.45 WIB. Saat dilokasi pukul 12.05 WIB tepatnya di kawasan jalan Ikan Tonggol satu unit kendaraan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) dengan nomor polisi BE 113 AZ, tiba dilokasi.
Sepuluh personel seragam biru langsung melakukan pemadaman melalui jalan samping Toko Kopi Gembira, yang menghubungkan lokasi gudang asal api. Selang sepuluh menit , tiga unit mobil dari BPPD datang membantu memadamkan api yang kian membesar.
Namun api belum padam, BPPD kembali mendatangan tiga unit ditambah dua mobil water canon milik Samapta Polda Lampung. Mencegah api menyambar toko yang lokasinya saling berdekatan. Dua unit mobil BPPD serta satu unit mobil water canon akhirnya melakukan pemadaman melalui pintu depan toko yang berada di jalan Ikan Hiu.
Akhirnya sekitar pukul 13.00.WIB, api yang membakar gudang berisi sekitar puluhan sepeda bisa benar-benar dipadamkan.
Dari keterangan Leni anak pemilik toko Sinar Negara, dirinya tidak mengetahui persis penyebab kebakaran yang terjadi di toko yang sudah berdiri sejak tahun 1980 tersebut.

“Kami semua tidak tahu kalau gudang kami terbakar. Karena lokasi gudang berada di belakang. Kami tahu, karena ada orang yang lihat asap di belakang gudang,” ujar Leni.
Dijelasaknnya, saat kebakaran di toko terdapat sekitar sepuluhan orang diantaranya Linda, Weni, Ani, dan juga beberapa karyawan toko. Mereka semuanya tidak mengetahui gudang toko sudah terbakar. Bahkan Ia menyayangkan beberapa toko di sebelah memberi tahu , setelah api membesar.

“Kami kecewa beberapa toko yang tidak kasih tahu, padahal mereka lebih dulu tahu. Baru api besar kami di kasih tahu,” ujarnya.

Wakapolresta Bandar Lampung AKBP M Nurochman yang turun langsung ke lokasi mengatakan belum bisa memastikan penyebab kebakaran, karena masih akan melakukan penyelidikan. “Yang terbakar gudang toko berisi sepeda,” ujarnya singkat.
Beberapa toko yang berada di dekat lokasi kebakarang menutup semua toko. Bahkan beberapa preman ikut mengamankan toko-toko yang dekat dengan lokasi kebakaran. Mereka takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami cari aman saja, takut kalau terjadi apa-apa dengan toko kami, karena warga masyaralkat ramai sekali,” ujar salah satu pemilik toko yang enggan namanya dikorankan.

Tidak hanya warga dan pengendara warga yang menyaksikan kebakaran yang berada dekat dengan kawasan perdagangan Mangga Dua. Namun Karo Ops Polda Lampung Kombes Rahyono, Kepala BPPD Kota Bandar Lampung Budiman, Lurah dan Camat TBS, tim indentifikasi dan aparat Polresta, aparat polsek TBS,TBU, juga terlihat di lokasi kebakaran.(Koesma)
LAMPUNG (Pos Kota)-Syahrudin,19, dan Alfredi,17, tahanan polsek Tanjugkarang Barat (TkB) melarikan diri dari tahanan polsek ,Selasa (3/5) sekitar pukul 00.00 .WIB. Kedua tahanan tersebut meloloskan diri melalui pentilasi sel yang berdekatan dengan tembok wc.

Kapolsek TKB Kompol Hellen Patikawa mengatakan, kedua tahanan itu menggunakan kawat ember yang diperoleh dari wc.”awalnya yang mengerok dinding sel itu adalag Alfredi. Dia melakukannya sejak seminggu yang lalu,” kata kapolsek, Selasa (3/5).

Sedangkan Syahrudin, kata Hellen ikut membantu Alfredi mengerok didinding sel sampai akhirnya keduanya berhasil kabur ke belakang gedung polsek.Struktur gedung (sel polsek,red), kata kapolsek memang sudah tua.”Bangunannya sudah cukup lama di bangun dan gampang rusak, bukan tidak mungkin bisa rusak oleh tahanan,” ujar Hellen.

Sejauh ini, kaposlek juga me,ngatakan, pihaknya sudah menangkap Syahrudin di terminal Kemiling. Saat itu tersangka yang tersangkut kasus pencurian sound sytem yang tinggal di Jalan Antara, Kelurahan Tamin, Tanjungkarang Barat tersebut hendak menuju ke kampungnya.

“Sekitar pukul 08.00 WIb Syahrudin berhasil kami tangkap saat hendak pulang ke kampungnya di Tanggamus. Sedangkan Alfredi warga Bumi Sari, Gang Batupuru, Natar, sedang dalam pengejaran,” imbuh Hellen.

Alfredi yang saat ini masih dalam pengejaran petugas merupakan tersangka kasus curanmor. Untuk kasus kaburnya sendiri saat ini sudah di ditangani polresta Bandarlampung.Menurut kapolsek, sebenarnya terdapat satu tersanhgka juga yang hendak kabur.

“Dari keterangan yang diperoleh terhadap Syahrudin, satu tersangka kasus pencabulan bernama Nur juga ingin kabur. Tetapikarena badannya kegedean sehingga dia tidak bisa meloloskan diri melalui ventilasi,” pungkasnya.

JAGO MERAH LALAP TOKO SEPEDA

LAMPUNG (Pos Kota)-Jago merah melalap sebuah Gudang Toko Sepeda Sinar Negara, di Jalan Ikan Hiu nomor 9 Pesawahan Telukbetung Selatan. Kejadian yang mendapat perhatian ratusan warga dan pengemudi jalan terjadi, Selasa (3/5), sekitar pukul 11.30. WIB.
Pantauan di lokasi kebakaran, kepulan asap hitam terlihat membumbung tinggi dari daerah teluk betung sejak pukul 11.45 WIB. Saat dilokasi pukul 12.05 WIB tepatnya di kawasan jalan Ikan Tonggol satu unit kendaraan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) dengan nomor polisi BE 113 AZ, tiba dilokasi.
Sepuluh personel seragam biru langsung melakukan pemadaman melalui jalan samping Toko Kopi Gembira, yang menghubungkan lokasi gudang asal api. Selang sepuluh menit , tiga unit mobil dari BPPD datang membantu memadamkan api yang kian membesar.
Namun api belum padam, BPPD kembali mendatangan tiga unit ditambah dua mobil water canon milik Samapta Polda Lampung. Mencegah api menyambar toko yang lokasinya saling berdekatan. Dua unit mobil BPPD serta satu unit mobil water canon akhirnya melakukan pemadaman melalui pintu depan toko yang berada di jalan Ikan Hiu.
Akhirnya sekitar pukul 13.00.WIB, api yang membakar gudang berisi sekitar puluhan sepeda bisa benar-benar dipadamkan.
Dari keterangan Leni anak pemilik toko Sinar Negara, dirinya tidak mengetahui persis penyebab kebakaran yang terjadi di toko yang sudah berdiri sejak tahun 1980 tersebut.

“Kami semua tidak tahu kalau gudang kami terbakar. Karena lokasi gudang berada di belakang. Kami tahu, karena ada orang yang lihat asap di belakang gudang,” ujar Leni.
Dijelasaknnya, saat kebakaran di toko terdapat sekitar sepuluhan orang diantaranya Linda, Weni, Ani, dan juga beberapa karyawan toko. Mereka semuanya tidak mengetahui gudang toko sudah terbakar. Bahkan Ia menyayangkan beberapa toko di sebelah memberi tahu , setelah api membesar.

“Kami kecewa beberapa toko yang tidak kasih tahu, padahal mereka lebih dulu tahu. Baru api besar kami di kasih tahu,” ujarnya.

Sementara Wakapolresta Bandar Lampung AKBP M Nurochman mengatakan belum bisa memastikan penyebab kebakaran, karena masih akan melakukan penyelidikan. “Yang terbakar gudang toko berisi sepeda,” ujarnya singkat.
Beberapa toko yang berada di dekat lokasi kebakarang menutup semua toko. Bahkan beberapa preman ikut mengamankan toko-toko yang dekat dengan lokasi kebakaran. Mereka takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami cari aman saja, takut kalau terjadi apa-apa dengan toko kami, karena warga masyaralkat ramai sekali,” ujar salah satu pemilik toko yang enggan namanya dikorankan.

Tidak hanya warga dan pengendara warga yang menyaksikan kebakaran yang berada dekat dengan kawasan perdagangan Mangga Dua. Namun Karo Ops Polda Lampung Kombes Rahyono, Kepala BPPD Kota Bandar Lampung Budiman, Lurah dan Camat TBS, tim indentifikasi dan aparat Polresta, aparat polsek TBS,TBU, juga terlihat di lokasi kebakaran.